February 20, 2012

Flashback.

Aku menutup mataku
Menembus relung-relung waktu
Aku yang dingin dibekukan waktu; diselimuti air hangat pesonamu
Yang tidak pernah berubah, tidak akan pernah.
Mengapa aku kembali?

Kau tertawa renyah diujung sana,
Yang terdengar seperti detak-detak bom waktu.
Tersimpan dalam saku bajuku.
Aku takut mati
Aku pasti akan mati

Beberapa bulan yang menjadi detik.
Tik, tik, tik, dan kemudian berhenti.
Berhenti seakan tidak pernah terjadi apa-apa.
Seakan kita tidak pernah ada.
Waktu memang kejam, bukan?

Berpura-puralah untuk tidak pernah tau apa-apa,
Dan tersenyum manis seperti anak kecil berkepang di taman bermain.
Jangan pernah kembali lagi,
Jangan pernah.

February 20, 2012

2 comments: